Merancang bahan adalah menghitung berapa banyak bahan yang
diperlukan untuk membuat suatu model pakaian. Salah satu cara untuk
mengetahui jumlah bahan yang diperlukan dalam pembuatan suatu model
pakaian, adalah dengan meletakkan pola-pola kecil pada bahan yang dibuat pada skala atau perbandingan yang sama antara pola dan bahannya.
Sebelum kita mempelajari benar-benar tentang bagaimana merancang bahan yang sesungguhnya, maka sebaiknya kita pelajari terlebih dahulu pengetahuan dasar yang harus dikuasai atau diketahui dalam membuat suatu rancangan bahan, diantaranya adalah: (a) tanda-tanda pola, (b) arah serat bahan, , (c) motif bahan, dan (d) model pakaian.
Arah Serat kain
Pada bahan pakaian terdapat dua arah serat benang yang saling
berlawanan, yaitu serat benang yang memanjang dan arah serat bahan yang melebar. Arah bahan pakaian yang memanjang disebut benang lungsin yang memanjang sejajar. Arah serat bahan yang melebar disebut benang pakan. Tenunan dan benang pakan adalah tegak lurus pada benang lungsin dan melintang dari tepi tenunan yang satu ke tepi tenunan yang lain.
Benang lungsin dibuat lebih kuat daripada benang pakan, karena
benang lungsin direntangkan pada alat tenun dan mengalami sentakan dan tarikan ketika bahan ditenun, sedangkan benang pakan hanya sebagai pengisi saja. Jadi pada saat membuat pakaian dan membuat rancangan bahan atau pada saat meletakkan pola pada bahan, arah panjang badan sebaiknya mengikuti arah lungsin bahan.
Motif bahan
Berbicara mengenai motif bahan, terlebih dahulu harus diketahui
bahwa bahan pakaian ada yang tidak bermotif (bahan polos) dan bahan yang bermotif. Motif bahan di antaranya adalah berkotak, bergaris, berbintik kecil atau besar (polkadot), berbunga, bergambar binatang, motif abstrak, motif batik, dan banyak lagi perkembangan motif bahan lain yang makin variatif. Motif bahan juga perlu
diperhatikan dalam proses merancang bahan. Hal ini berkaitan dengan cara peletakan atau penataan pola pada bahan, untuk bahan yang tidak
bermotif, tidak akan banyak mengalami kesulitan dalam meletakkan pola. Demikian pula dengan motif serak, maupun motif abstrak. Hal tersebut disebabkan untuk bahan polos, motif serak atau abstrak merupakan motif yang tidak beraturan.
Model pakaian juga termasuk hal yang harus diperhatikan dalam
merancang bahan, karena sebelum pakaian dibuat harus ditetapkan modelnya terlebih dahulu. Dengan model pakaian ini dapat
ditentukan di bagian mana letak belahan, lapisan apa saja yang dibutuhkan, serta detail-detail atau aksen-aksen lain yang terdapat pada suatu model pakaian. Dengan demikian, dapat diketahui apakah bahan harus dibentangkan atau dilipat, jika berkaitan dengan model pakaian simetris atau asimetris. Untuk model pakaian simetris bahan pakaian dapat dilipat dua memanjang, karena model pakaian kiri dan kanannya sama. Untuk model asimetris, meletakkan bahannya harus dibentangkan karena model pakaian kanan dan kirinya tidak sama.
Menyiapkan bahan
Setelah mengetahui empat hal yang harus diperhatikan dalam
membuat rancangan bahan, maka pengetahuan selanjutnya yang harus dikuasai sebelum kita melaksanakan merancang bahan adalah meletakkan pola pada bahan yang sesungguhnya. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam meletakkan pola pada bahan, di antaranya adalah:
meluruskan benang pada ujung bahan,
meluruskan tenunan bahan,
penyusutan bahan, dan
melicinkan tenunan,
serta memeriksa cacat kain.
diperlukan untuk membuat suatu model pakaian. Salah satu cara untuk
mengetahui jumlah bahan yang diperlukan dalam pembuatan suatu model
pakaian, adalah dengan meletakkan pola-pola kecil pada bahan yang dibuat pada skala atau perbandingan yang sama antara pola dan bahannya.
Sebelum kita mempelajari benar-benar tentang bagaimana merancang bahan yang sesungguhnya, maka sebaiknya kita pelajari terlebih dahulu pengetahuan dasar yang harus dikuasai atau diketahui dalam membuat suatu rancangan bahan, diantaranya adalah: (a) tanda-tanda pola, (b) arah serat bahan, , (c) motif bahan, dan (d) model pakaian.
Arah Serat kain
Pada bahan pakaian terdapat dua arah serat benang yang saling
berlawanan, yaitu serat benang yang memanjang dan arah serat bahan yang melebar. Arah bahan pakaian yang memanjang disebut benang lungsin yang memanjang sejajar. Arah serat bahan yang melebar disebut benang pakan. Tenunan dan benang pakan adalah tegak lurus pada benang lungsin dan melintang dari tepi tenunan yang satu ke tepi tenunan yang lain.
Benang lungsin dibuat lebih kuat daripada benang pakan, karena
benang lungsin direntangkan pada alat tenun dan mengalami sentakan dan tarikan ketika bahan ditenun, sedangkan benang pakan hanya sebagai pengisi saja. Jadi pada saat membuat pakaian dan membuat rancangan bahan atau pada saat meletakkan pola pada bahan, arah panjang badan sebaiknya mengikuti arah lungsin bahan.
Motif bahan
Berbicara mengenai motif bahan, terlebih dahulu harus diketahui
bahwa bahan pakaian ada yang tidak bermotif (bahan polos) dan bahan yang bermotif. Motif bahan di antaranya adalah berkotak, bergaris, berbintik kecil atau besar (polkadot), berbunga, bergambar binatang, motif abstrak, motif batik, dan banyak lagi perkembangan motif bahan lain yang makin variatif. Motif bahan juga perlu
diperhatikan dalam proses merancang bahan. Hal ini berkaitan dengan cara peletakan atau penataan pola pada bahan, untuk bahan yang tidak
bermotif, tidak akan banyak mengalami kesulitan dalam meletakkan pola. Demikian pula dengan motif serak, maupun motif abstrak. Hal tersebut disebabkan untuk bahan polos, motif serak atau abstrak merupakan motif yang tidak beraturan.
Model pakaian juga termasuk hal yang harus diperhatikan dalam
merancang bahan, karena sebelum pakaian dibuat harus ditetapkan modelnya terlebih dahulu. Dengan model pakaian ini dapat
ditentukan di bagian mana letak belahan, lapisan apa saja yang dibutuhkan, serta detail-detail atau aksen-aksen lain yang terdapat pada suatu model pakaian. Dengan demikian, dapat diketahui apakah bahan harus dibentangkan atau dilipat, jika berkaitan dengan model pakaian simetris atau asimetris. Untuk model pakaian simetris bahan pakaian dapat dilipat dua memanjang, karena model pakaian kiri dan kanannya sama. Untuk model asimetris, meletakkan bahannya harus dibentangkan karena model pakaian kanan dan kirinya tidak sama.
Menyiapkan bahan
Setelah mengetahui empat hal yang harus diperhatikan dalam
membuat rancangan bahan, maka pengetahuan selanjutnya yang harus dikuasai sebelum kita melaksanakan merancang bahan adalah meletakkan pola pada bahan yang sesungguhnya. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam meletakkan pola pada bahan, di antaranya adalah:
meluruskan benang pada ujung bahan,
meluruskan tenunan bahan,
penyusutan bahan, dan
melicinkan tenunan,
serta memeriksa cacat kain.
Komentar
Posting Komentar