Langsung ke konten utama

GLOSSARI DALAM BIDANG TATA BUSANA

PERISTILAHAN/GLOSSARY

Kampuh : Lebar guntingan atau jarak menggunting dari garis pola bagian pinggiran kain yang merupakan tempat untuk menggabung kain yang satu dengan kain yang lain.

Kelim : Penyelesaian tepi kain untuk menghilangkan bagian yang bertiras

Kumai : Kain serong yang dibuat untuk melapisi pinggiran kerah dan sebagainya guna menutupi tiras

Lungsin : Benang yang membujur lurus sepanjang kain dalam blok

Marker : Teknik merancang bahan skala besar/industri

Pakan : Benang yang melintang pada lungsin

Pias : Garis hias atau sambungan berupa lajur yang disambung dari atas sampai ke bawah.

Rompok : Kain serong untuk membalut kain, seperti pada garis leher, ujung lengan, ataupun tempat lain

Piranti menjahit industri: Adalah alat-alat yang dipergunakan pada industri busana, terdiri dari piranti menjahit pokok dan piranti menjahit penunjang

Mesin high speed : Adalah mesin dengan kecepatan tinggi, digerakan dengan motor listrik

Spreading
Membentangkan kain pada meja potong, dimana jumlah lapisan kain bisa
mencapai 100 lembar atau lebih sesuai dengan jumlah order yang dipesan.

Cutting
Menggunting bahan yang siap dipotong (setelah proses spreading) akan
dipotong dengan mesin potong.

Bundling
Bundling merupakan proses terakhir dari seksi/bagian cutting, yaitu proses
pengikatan setiap bagian , untuk memudahkan dalam proses sewing.

Panel Inspection
Pada bagian ini, tugasnya memeriksa setiap lembar kaian dari komponen yang
telah dipotong, apabila ditemukan cacat kain, maka diganti dengan yang baik,
sehingga kualitas dari produk yang dibuat benar-benar terjamin.

Lubang kancing (button hole)
Membuat lubang kancing pada bagian yang telah diberi tanda , dengan
menggunakan mesin button hole.

Memasang kancing (Buttoning)
Merupakan tahap memasang kancing pada bagian yang telah diberi tanda
untuk memasang kancing.

Pembersihan benang (Triming)
Pada bagian ini , merupakan tahap perbersihan sisa- sisa benang yang belum
bersih dari bagian sewing,

Inspection
Tugas pokok pada bagian ini yaitu memeriksa cacat atau kesalahan yang
mungkin ditemukan pada setiap produk pakaian, disamping itu juga
mengecek standar ukuran, pada setiap cacat/kesalahan diberi tanda sehingga
memudahkan untuk memperbaiki atau mengelompokkan setiap jenis
kesalahan , lalu dibawa ke bagian repairing. Apabila pakaian tersebut tidak
cacat, langsung dibawa ke bagian pressing dan ironing.

Repairing
Pada bagian repairing disediakan beberapa mesin jahit dan peralatan
menjahit lainnya seperti gunting, jarum, sikat dan sebagainya.

Pressing and ironing
Pada bagian ini pakaian disetrika dengan rapih dan cepat. Pada umumnya
setrika yang digunakan adalah setrika uap.

Size sorting
Memilih pakaian sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan , misalnya
lingkar pinggang, lingkar panggul sesuai atau tidak dengan ukuran standar.

Inserting polibag
Memasang atau menyisipkan macam-macam asesoris, label ,merk dan
lainnya. Pemasangan label sesuai dengan pesanan buyer atau perusahaan itu
sendiri.

Assorting size/Carton
Memilih/ mengelompokkan pakaian berdasarkan model, ukuran serta label
atau merk .

Packing
Setelah dari bagian assorting size pakaian dikemas , bentuk kemasan dapat

ditentukan oleh perusahaan itu sendiri atau berdasarkan permintaan buyer.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENYELESAIAN TEPI BUSANA : DEPUN, SERIP, ROMPOK DAN KELIM

P enyelesaian tepi pakaian adalah salah satu teknik menjahit yang bertujuan untuk menghasilkan produk busana yang berkualitas, rapi dan indah. Penyelesaian tepi pakaian dapat berupa depun, serip, rompok dan kelim. 1 D epun adalah penyelesain tepi yang letaknya berada pada bagian dalam/buruk busana dengan lapisan bentuk atau kumai serong. Depun digunakan untuk menyelesaikan tepi pakaian seperti garis leher dan kerung lengan agar tidak bertiras dan lebih rapi. Bahan yang digunakan untuk depun haruslah bahan yang sama dengan bahan utama. Pembuatan depun dibagi menjadi 2, ada yang disambung dengan vuring ada yang tidak. Depun yang tidak disambung dengan vuring diselesaikan dengan jahit tangan menggunakan sum sembunyi.  S erip adalah penyelesaian tepi yang letaknya berada pada bagian luar / baik busana. Serip digunakan untuk menyelesaikan pinggiran busana seperti garis leher, kerung lengan, ujung lengan atau ujung rok.   Selain digunakan untuk menyelesaikan pinggiran busana serip juga

Jenis Marker Layout - Pembuatan Busana Industri

Penetapan jenis marker didasarkan pada motif kain (polos, garis, atau motif), lebar kain dan karakteristik kain. Jenis marker antara lain Solid Marker, One Way Marker, Two Way Marker, One Each Way Marker, Special Marker Block Marker 1. Solid Marker Solid Marker adalah semua pola dapat ditempatkan pada posisi bebas (arah lusi, pakan, maupun serong) tidak perlu mempertimbangkan jenis komponen garment. Jenis marker ini biasanya digunakan untuk jenis kain polos. 2. One Way Marker One Way Marker adalah semua pola dalam marker diletakan satu arah, dimana letak pola arahnya tidak boleh berlawanan. Biasanya marker ini digunakan untuk jenis kain corduroy, atau untuk jenis motif kain bunga border print,fabric one facing direction. 3. Two Way Marker TwoWay Marker adalah peletakan poladalam marker dapat dilakukan dua arah. Biasanya marker ini digunakan untuk jenis kain yang mempunyaidesigndenganrepeatyangsimetris. 4. One Each Way Marker Pengertian dari one each marker adalah pel

Macam-macam Pola Dasar Teknik Konstruksi

Definisi Pola merupakan potongan-potongan kertas yang berupa prototipe bagian-bagian pakaian atau produk jahit menjahit. Pola dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan sewaktu menggunting kain. Pengertian pola dalam bidang jahit menjahit adalah potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat pakaian. Pola dapat juga dikatakan sebagai jiplakan bentuk badan yang biasa dibuat dari kertas, yang nanti dipakai sebagai contoh untuk menggunting pakaian seseorang, jiplakan bentuk badan ini disebut pola dasar. Pola  konstruksi  adalah  pola  dasar  yang  dibuat  berdasarkan ukuran badan si pemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing. Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola standar disamping itu juga memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan bentuk tubuh si pemakai. Pola dasar pakaian wanita terdiri dari: a) Pola dasar badan muka dan belakang (pola