Langsung ke konten utama

Proses, Perencanaan dan Pengembanvan Produk - Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Sebuah produk yang akan diproduksi dalam jumlah banyak haruslah melewati beberapa tahap terlebih dahulu agar tidak terjadi kegagalan produk yang akan mengakibatkan  kerugian pada perusahaan. Bisa kamu bayangkan bagaimana sebuah produk yang sudah dibuat dalam jumlah banyak, namun ternyata tidak menarik minat konsumen karena produk tersebut tidak berfungsi dengan baik atau sudah ketinggalan zaman bahkan sudah tidak dibutuhkan lagi pada saat ini. Oleh karena itu dalam menentukan produk yang akan dibuat secara masal, penting sekali melalui tahapan tertentu.  

Tahapan Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk 

1. Tahap gagasan, yaitu ide-ide mengenai peluang usaha baru dimunculkan. Pada tahap ini mengumpulkan ide-ide dan dievaluasi untuk dimatangkan lebih lanjut. Misalnya informasi ukuran produk, ketahanan produk, bahan pokok, konsumen yang dituju dan lain-lain yang mendasar dari kriteria sebuah produk 

2. Tahap Konsep, setelah mengevaluasi berbagai informasi dan menghasilkan gagasan, tahap selanjutnya adalah mempertimbangkan dan menganalisis gagasan dengan lebih seksama. Tujuannya untuk mendapatkan gambaran dan rancangan pembuatan produk. Dalam tahap ini termasuk juga proses pembuatan sampel untuk calon pelanggan/costumer 

3. Tahap pengembangan produk, yaitu membuat prototipe dan mengujinya, misal pengujian kekuatan bahan, ketahanan warna atas produk yang dibuat

4. Tahap uji pemasaran, yaitu mengukur tingkat penerimaan pasar terhadap produk yang akan dibuat secara massal. Pengujiannya dapat dilakukan dengan menyebarkan sampel kepada konsumen potensial. Jika hasil uji pemasaran positif, maka tahap selanjutnya adalah melakukan komersialisasi terhadap produk. 




Sumber : 

Buku Siswa, Produk Kreatif dan Kewirausahaan - Nurul Bekti - 2020






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENYELESAIAN TEPI BUSANA : DEPUN, SERIP, ROMPOK DAN KELIM

P enyelesaian tepi pakaian adalah salah satu teknik menjahit yang bertujuan untuk menghasilkan produk busana yang berkualitas, rapi dan indah. Penyelesaian tepi pakaian dapat berupa depun, serip, rompok dan kelim. 1 D epun adalah penyelesain tepi yang letaknya berada pada bagian dalam/buruk busana dengan lapisan bentuk atau kumai serong. Depun digunakan untuk menyelesaikan tepi pakaian seperti garis leher dan kerung lengan agar tidak bertiras dan lebih rapi. Bahan yang digunakan untuk depun haruslah bahan yang sama dengan bahan utama. Pembuatan depun dibagi menjadi 2, ada yang disambung dengan vuring ada yang tidak. Depun yang tidak disambung dengan vuring diselesaikan dengan jahit tangan menggunakan sum sembunyi.  S erip adalah penyelesaian tepi yang letaknya berada pada bagian luar / baik busana. Serip digunakan untuk menyelesaikan pinggiran busana seperti garis leher, kerung lengan, ujung lengan atau ujung rok.   Selain digunakan untuk menyelesaikan pinggiran busana s...

Macam-macam Pola Dasar Teknik Konstruksi

Definisi Pola merupakan potongan-potongan kertas yang berupa prototipe bagian-bagian pakaian atau produk jahit menjahit. Pola dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan sewaktu menggunting kain. Pengertian pola dalam bidang jahit menjahit adalah potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat pakaian. Pola dapat juga dikatakan sebagai jiplakan bentuk badan yang biasa dibuat dari kertas, yang nanti dipakai sebagai contoh untuk menggunting pakaian seseorang, jiplakan bentuk badan ini disebut pola dasar. Pola  konstruksi  adalah  pola  dasar  yang  dibuat  berdasarkan ukuran badan si pemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing. Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola standar disamping itu juga memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan bentuk tubuh si pemakai. Pola dasar pakaian wanita terdiri dari: a) Pola d...

Bahan Pelapis dalam Pembuatan Busana

Bahan Pelapis Bahan pelapis yang digunakan pada industri garmen dapat disejajarkan dengan alat, yang mana berpengaruh terhadap pembentukan pakaian/busana yang bermutu.   Bahan Pelapis ( underlying ) adalah bahan tambahan yang terletak di bawah bahan utama yang fungsinya antara lain untuk membentuk, menopang kain, menjaga tetap kuat dari gesekan, lipatan, tekanan dan tahan rendaman. Juga untuk memberi rasa nyaman saat pemakaian seperti memberi rasa sejuk, hangat dan menghindari rasa gatal. Dalam pembuatan busana bahan pelapis digolongkan  menjadi 4 jenis yaitu lapisan bawah ( Underlining ), lapisan dalam ( Interfacing ), lapisan antara ( Interlining ) dan bahan pelapis ( lining ) yang biasa disebut furing ( Lining ). Masing-masing mempunyai fungsi yang khusus mempengaruhi penampilan sebuah pakaian/busana. Macam-macam penempatan pelapis dalam sebuah busana      keterangan :               a. Bahan u...