Langsung ke konten utama

Media Pembelajaran



Definisi Media Pembelajaran Menurut Para Ahli
Schramm (1977) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan (atau informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Menurut Briggs (1977) media pembelajaran didefinisikan sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi / materi pembelajaran.
Gagne (1990) mendefinisikan media pembelajaran sebagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsang mereka untuk belajar.
Arief S. Sadiman (1986) menyampaikan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik agar terjadi proses belajar.

Media pada pembelajaran abad 21
Dari ke empat pengertian media pembelajaran di atas, terdapat perbedaan yang mendasar. Dimana menurut saya Schramm dan Briggs memberi definisi yang sempit pada media pembelajaran.  Dari definisi yang mereka berikan dapat disimpulkan media hanyalah alat yang menyampaikan informasi atau materi kepada peserta didik. Selama alat tersebut dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, maka alat tersebut dapat diseebut dengan media.
Sedangkan pendapat Gagne dan Arief S. Sadiman, hampir sama, yaitu media pembelajaran adalah komponen atau bagian dari proses pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dimana mereka beranggapan segala sesuatu dapat menjadi media pembelajaran yang membantu siswa dalam proses menerima dan mengolah informasi.
Dari ke empat pandangan ahli di atas, menurut saya definisi yang paling relevan untuk pedidikan saat ini adalah pendapat dari Arief S. Sadiman. Yaitu media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik agar terjadi proses belajar.
Pembelajaran abad 21 adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning) yang artinya siswa adalah subjek belajar. Dan dalam pembelajaran abad 21 ini, peran media dalam proses belajar adalah sangat besar, karena media menjadi perantara informasi, sehingga proses belajar tidak hanya terjadi di kelas tetapi bisa dimana saja. Oleh karena itu sebuah media pembelajaran haruslah dapat merangsang siswa untuk belajar.  Media pada masa sekarang ini dapat berupa apa saja, tidak terbatas harus berupa teknologi canggih dapat juga hanya sebutir apel. Selama media yang digunakan masih berhubungan dengan materi pelajaran dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Media pembelajaran yang digunakan haruslah dapat merangsang panca indera, pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga fokus dalam proses belajar.
Media berfungsi sebagai alat bantu dan sumber belajar dalam pembelajaran. Media pembelajaran sebagai alat bantu dibutuhkan dalam beberapa materi pelajaran tertentu. Materi ajar yang tingkat kesulitannya tinggi tentu sukar dipahami oleh peserta didik. Hal ini akan semakin terasa jika yang dibicarakan adalah hal abstrak dan kompleks. Media pembelajaran yang dimaksud seperti peta, grafik, gambar pola, proses menenun tekstil, model dan lain sebagainya. Media pembelajaran sebagai sumber belajar dapat membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman peserta didik terhadap materi ajar serta memperkaya wawasan peserta didik.
Perkembangan teknologi elektronika dan TIK mempunyai peran yang sangat besar dalam meningkatnya pemanfaatan media pembelajaran berbasis komputer. Berkembangnya komputer jinjing dan harganya yang semakin terjangkau meningkatkan penggunaan komputer potable ini. Termasuk juga pemakaiannya di dalam dunia pendidikan.
Guru menuju menjadi pendidik pada abad 21 dituntut untuk memiliki kemampuan mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuk aplikasi TIK dalam proses pembelajaran adalah menggunakannya dalam membuat media pembelajaran.
Media pembelajaran seperti yang sudah disebutkan di awal, merupakan komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Media pembelajaran diharapkan dapat membuat pembelajaran menjadi menarik bagi siswa, membantu siswa dalam memahami materi yang sedang disampaikan dan menambah wawasan siswa.
Pada masa sekarang ini, media pembelajaran memiliki karakteristik yang khas, yaitu media pembelajaran cenderung menggunakan TIK. Media pembelajaran yang sebelumnya sederhana berupa gambar, poster, grafik, bagan, rekaman suara dan sebagainya, sekarang menjadi media pembelajaran multi media berupa video.
Teknologi menjadi gebrakan baru untuk membuat media pembelajaran. Perkembangan teknologi membuat media pembelajaran semakin mudah digunakan.Terbukti dari banyaknya media pembelajaran yang dibuat, seperti presentasi power point, buku dalam bentuk soft file, video pembelajaran, media pendidikan berupa software aplikasi dan lain sebagainya. Ditambah lagi dengan munculnya smart phone dan semakin luasnya jaringan internet, membuat media pembelajaran terus berkembang pesat.
Perkembangan teknologi komputer membuat media pembelajaran semakin mudah digunakan. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasiMedia pembelajaran abad 21 yang identik dengan penggunaan TIK dan komputerisasi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk, yaitu :
1.     Media yang tidak diproyeksikan, 
a.     Realita : Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
b.     Model: Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda sesungguhnya
c.     Grafis: Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan (Grafik, Chart, Poster, Kartun)
d.     Display: Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu sehingga dapat dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya.

2.     Media yang diproyeksikan (projected media), slide beserta LCD / Media Presentasi.
Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik. Hal ini didukung oleh teknologi perangkat keras yang berkembang  cukup lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi.
3.     Media video dan film,
Media video dan film ini bersifat interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sesuatu melalui viualisasi. Misalnya penayangan video proses penyerbukan pada tanaman. Siswa dapat melihat langsung proses penyerbukan dari video atau film yang ditayangkan.
4.     Multimedia berbasis computer,  Computer Assisted Instructional (CAI), program multimedia pembelajaran,
Misalnya program pembuatan pola dalam merancang bahan pada pembuatan busana industri. Siswa berkesempatan membuat rancangan bahan dalam jumlah banyak dengan memanfaatkan media jenis ini.
5.     Multimedia Kit, perangkat praktikum (program simulator)
Media ini merupakan program simulasi suatu kegiatan seperti simulasi di dalam kokpit pesawat yang memungkinkan peserta didik akademi pernebangan berlatih tanpa perlu khawatir terjadi kecelakan dan terjatuh.
6.     Internet
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik, (Gordin et. al., 1995). Informasi yang diberikan server-computersitu dapat berasal dari commercial businesses (.com), goverment services (.gov), nonprofit organizations (.org), educational institutions (.edu), atau artistic and cultural groups (.arts)
Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya (real life).
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
1.     Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
2.     Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.
3.     Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.
4.     Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing pembelajar/siswa.
5.     Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
6.     Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik pembelajar/siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara on-line.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENYELESAIAN TEPI BUSANA : DEPUN, SERIP, ROMPOK DAN KELIM

P enyelesaian tepi pakaian adalah salah satu teknik menjahit yang bertujuan untuk menghasilkan produk busana yang berkualitas, rapi dan indah. Penyelesaian tepi pakaian dapat berupa depun, serip, rompok dan kelim. 1 D epun adalah penyelesain tepi yang letaknya berada pada bagian dalam/buruk busana dengan lapisan bentuk atau kumai serong. Depun digunakan untuk menyelesaikan tepi pakaian seperti garis leher dan kerung lengan agar tidak bertiras dan lebih rapi. Bahan yang digunakan untuk depun haruslah bahan yang sama dengan bahan utama. Pembuatan depun dibagi menjadi 2, ada yang disambung dengan vuring ada yang tidak. Depun yang tidak disambung dengan vuring diselesaikan dengan jahit tangan menggunakan sum sembunyi.  S erip adalah penyelesaian tepi yang letaknya berada pada bagian luar / baik busana. Serip digunakan untuk menyelesaikan pinggiran busana seperti garis leher, kerung lengan, ujung lengan atau ujung rok.   Selain digunakan untuk menyelesaikan pinggiran busana serip juga

Jenis Marker Layout - Pembuatan Busana Industri

Penetapan jenis marker didasarkan pada motif kain (polos, garis, atau motif), lebar kain dan karakteristik kain. Jenis marker antara lain Solid Marker, One Way Marker, Two Way Marker, One Each Way Marker, Special Marker Block Marker 1. Solid Marker Solid Marker adalah semua pola dapat ditempatkan pada posisi bebas (arah lusi, pakan, maupun serong) tidak perlu mempertimbangkan jenis komponen garment. Jenis marker ini biasanya digunakan untuk jenis kain polos. 2. One Way Marker One Way Marker adalah semua pola dalam marker diletakan satu arah, dimana letak pola arahnya tidak boleh berlawanan. Biasanya marker ini digunakan untuk jenis kain corduroy, atau untuk jenis motif kain bunga border print,fabric one facing direction. 3. Two Way Marker TwoWay Marker adalah peletakan poladalam marker dapat dilakukan dua arah. Biasanya marker ini digunakan untuk jenis kain yang mempunyaidesigndenganrepeatyangsimetris. 4. One Each Way Marker Pengertian dari one each marker adalah pel

Macam-macam Pola Dasar Teknik Konstruksi

Definisi Pola merupakan potongan-potongan kertas yang berupa prototipe bagian-bagian pakaian atau produk jahit menjahit. Pola dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan sewaktu menggunting kain. Pengertian pola dalam bidang jahit menjahit adalah potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat pakaian. Pola dapat juga dikatakan sebagai jiplakan bentuk badan yang biasa dibuat dari kertas, yang nanti dipakai sebagai contoh untuk menggunting pakaian seseorang, jiplakan bentuk badan ini disebut pola dasar. Pola  konstruksi  adalah  pola  dasar  yang  dibuat  berdasarkan ukuran badan si pemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing. Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola standar disamping itu juga memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan bentuk tubuh si pemakai. Pola dasar pakaian wanita terdiri dari: a) Pola dasar badan muka dan belakang (pola