Langsung ke konten utama

Burci a.k.a Payet


Pada perkembangan motif busana akhir-akhir ini, banyak bermunculan variasi pemberian motif, baik menggunakan sulaman tangan maupun dengan menggunakan bordir. Untuk mendapatkan kesan keindahan dan kemewahan, dilakukan berbagai inovasi dengan cara memasang berbagai payet, burci ataupun manik-manik yang dikombinasikan dengan bordir untuk lebih memperindah busananya. Sebagai contoh untuk busana pesta atau busana daerah seperti kebaya, saat ini banyak yang manggunakan modifikasi antara bordir dan burci/payet.

Memasang payet, burci dan manik-manik pada bordir, semua tusuk bordir,  dapat dipermanis dengan pemberian ornamen-ornamen.

a.    Menyiapkan tempat kerja
Dalam pengerjaan lekapan burci/payet, dibutuhkan penerangan dan ventilasi ruang yang memadai. Sehingga akan tercipta tempat kerja yang nyaman, yang dapat mendukung peserta diklat dalam menghasilkan karya terbaik.
a.    Pengenalan alat dan bahan pendukung
Dalam pengerjaan lekapan burci/payet, dibutuhkan berbagai alat pendukung, yaitu:
1)    Pita ukuran
2)    Gunting Kain
3)    Gunting Benang
4)    Gunting Bordir
5)    Pendedel
6)    Jarum Pentul
7)    Jarum Payet
8)    Benang
9)    Alat Pemasuk Benang
10) Setrika
11) Papan setrikaan







a.    Fungsi alat pendukung:
1)    Pita Ukuran, adalah alat yang dipakai untuk menentukan letak hiasan pada busana.
2)    Gunting Kain, adalah gunting yang dipakai khusus untuk menggunting kain/bahan tekstil. Gunting ini tidak diperbolehkan umtuk menggunting kertas atau yang lainnya, agar gunting tetap tajam.
3)    Gunting Benang, adalah gunting yang dipergunakan untuk menggunting benang.
4)    Gunting Bordir, adalah untuk menggunting bagian yang sulit/kecil-kecil.
5)    Pendedel, dipergunakan untuk membuka jahitan dan menggunting lubang kancing.
6)    Jarum Pentul, dipergunakan untuk menyematkan motif yang akan dikutip pada bahan.
7)    Jarum Payet, adalah jarum untuk menjahit burci/payet yang bentuknya halus.
8)    Benang, dipergunakan untuk merekatkan payet pada kain.
9)    Alat Pemasuk Benang, adalah alat bantu untuk memasukan benang ke jarum.
10) Setrika, berfungsi untuk menempelkan vliselin ke bahan.
11) Papan setrikaan, berfungsi untuk tempat menyetrika.

b.    Bahan yang diperlukan
Banyak bahan yang dapat dihias dengan burci/payet, misalnya:
1)    Bahan polos satin, organdi, katun, tula dll
2)    Bahan bermotif batik, brukat, kotak-kotak, berbunga dll
3)    Bahan yang sudah di bordir






Burci/payet terdiri atas beragam jenis, warna dan bentuk. Setiap jenis, bentuk dan warna burci/payet tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghias beragam jenis bahan. Jenis dan bentuk burci/payet tersebut antara lain:

a.    Penggolongan burci berdasarkan asal bahan dan bentuk mutiara, batu-batuan, dan kristal. Jenis-jenis ini kegunaannya bermacam-macam, misalnya untuk hiasan busana pesta, busana daerah dan bisa juga untuk lenan rumah tangga, seperti sarung bantal kursi, gordyn, taplak meja dan lain-lain.
b.  Bentuk burci/payet. Beraneka ragam bentuk burci, seperti pasir, mote, piring, batang, patah, air mata, beras dan lain-lain










Pemasangan burci/payet terdiri dilakukan dengan menggunakan tusuk tusuk hias. Tusuk hias yang digunakan untuk memasang burci yaitu:
b.    Tusuk jelujur
c.     Tusuk tikam jejak
d.  Kombinasi antar jelujur dan tikam jejak

Cara memasang ketiga teknik tersebut adalah
  Tusuk jelujur
1)    Siapkan Bahan
2)    Siapkan burci/payet yang akan dipasang
3)    Siapkan benang dan jarum untuk memasang burci
4)    Mulailah memasang burci/payet dengan cara
a)        Pasang benang pada jarum burci (pilih ukuran (nomor) jarum sesuai dengan ukuran lubang burci)
b)    Tusukan benang pada bidang yang akan dihiasi, matikan dari bagian buruk kain, keluarkan benang pada bagian baik kain, masukan burci yang akan ditempelkan
c)        Masukkan kembali benang ke bagian buruk, untuk jenis burci bulat dan ukurannya kecil, benang kembali pada tengah burci kemudian benang dimatikan.
d)        Lakukan secara berulang-ulang sampai bidang yang akan dihiasi burci selesai.
e)         Perlu diperhatikan bahwa setiap langkah melekatkan burci, benang selalu dimatikan. Hal ini berfungsi sebagai pengunci, agar jika salah satu burci lepas, maka burci yang lain tidak ikut lepas.





  Tusuk tikam jejak
2)       Siapkan burci/payet yang akan dipasang
3)       Siapkan benang dan jarum untuk memasang burci
4)       Mulailah memasang burci/payet dengan cara:
a)    Pasang benag pada jarum burci.
b)    Tusukkan benang pada bidang yang akan dihias, matikan pada bagian buruk bahan, keluarkan pada bagian baik bahan dengan arah lebih kebelakang (mundur) dari tusukan pertama. Kemudian, masukkan burci yang panjangnya melewati tusukkan awal (maju), masukkan kembali ke bagian bawah bahan (burci yang dipakai bentuk pasir), kemudian matikan.
c)    Lakukan secara berulang-ulang sampai bidang yang di burci selesai.
d)  Perlu diperhatikan setiap langkah meletakkan burci benang perlu dimatikan

Kombinasi antar jelujur dan tikam jejak
1)      Siapkan Bahan
2)       Siapkan burci/payet yang akan dipasang
3)       Siapkan benang dan jarum untuk memasang burci
4)        Mulailah memasang burci/payet dengan cara:
a)    Pasang benang pada jarum burci

b)    Tusukkan benang pada bidang yang akan dihias, (posisi 1), matikan pada bagian buruk bahan. Keluarkan pada bagian baik bahan. Masukan burci, jahitkan jarum kebelakang kembali ke tusukan pertama (posisi 1), masukan lagi burci, tusuk ke arah depan dan dibagian bawah dimatikan (posisi 2). Selanjutnya kembali lagi ke tusukan pertama (posisi 1) masukan kedalam burci yang telah terjahitkan sebelumnya, arahkan ke bawah balik lagi ke posisi.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENYELESAIAN TEPI BUSANA : DEPUN, SERIP, ROMPOK DAN KELIM

P enyelesaian tepi pakaian adalah salah satu teknik menjahit yang bertujuan untuk menghasilkan produk busana yang berkualitas, rapi dan indah. Penyelesaian tepi pakaian dapat berupa depun, serip, rompok dan kelim. 1 D epun adalah penyelesain tepi yang letaknya berada pada bagian dalam/buruk busana dengan lapisan bentuk atau kumai serong. Depun digunakan untuk menyelesaikan tepi pakaian seperti garis leher dan kerung lengan agar tidak bertiras dan lebih rapi. Bahan yang digunakan untuk depun haruslah bahan yang sama dengan bahan utama. Pembuatan depun dibagi menjadi 2, ada yang disambung dengan vuring ada yang tidak. Depun yang tidak disambung dengan vuring diselesaikan dengan jahit tangan menggunakan sum sembunyi.  S erip adalah penyelesaian tepi yang letaknya berada pada bagian luar / baik busana. Serip digunakan untuk menyelesaikan pinggiran busana seperti garis leher, kerung lengan, ujung lengan atau ujung rok.   Selain digunakan untuk menyelesaikan pinggiran busana serip juga

Jenis Marker Layout - Pembuatan Busana Industri

Penetapan jenis marker didasarkan pada motif kain (polos, garis, atau motif), lebar kain dan karakteristik kain. Jenis marker antara lain Solid Marker, One Way Marker, Two Way Marker, One Each Way Marker, Special Marker Block Marker 1. Solid Marker Solid Marker adalah semua pola dapat ditempatkan pada posisi bebas (arah lusi, pakan, maupun serong) tidak perlu mempertimbangkan jenis komponen garment. Jenis marker ini biasanya digunakan untuk jenis kain polos. 2. One Way Marker One Way Marker adalah semua pola dalam marker diletakan satu arah, dimana letak pola arahnya tidak boleh berlawanan. Biasanya marker ini digunakan untuk jenis kain corduroy, atau untuk jenis motif kain bunga border print,fabric one facing direction. 3. Two Way Marker TwoWay Marker adalah peletakan poladalam marker dapat dilakukan dua arah. Biasanya marker ini digunakan untuk jenis kain yang mempunyaidesigndenganrepeatyangsimetris. 4. One Each Way Marker Pengertian dari one each marker adalah pel

Macam-macam Pola Dasar Teknik Konstruksi

Definisi Pola merupakan potongan-potongan kertas yang berupa prototipe bagian-bagian pakaian atau produk jahit menjahit. Pola dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan sewaktu menggunting kain. Pengertian pola dalam bidang jahit menjahit adalah potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat pakaian. Pola dapat juga dikatakan sebagai jiplakan bentuk badan yang biasa dibuat dari kertas, yang nanti dipakai sebagai contoh untuk menggunting pakaian seseorang, jiplakan bentuk badan ini disebut pola dasar. Pola  konstruksi  adalah  pola  dasar  yang  dibuat  berdasarkan ukuran badan si pemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing. Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola standar disamping itu juga memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan bentuk tubuh si pemakai. Pola dasar pakaian wanita terdiri dari: a) Pola dasar badan muka dan belakang (pola