Langsung ke konten utama

Mengatasi Kerusakan Pada Mesin

Pada saat akan menjahit, ketegangan dan kekuatan benang dapat diketahui dengan cara mencoba menjahit di atas kain untuk melihat hasilnya dan akan didapatkan hasil seperti berikut. Ada tiga kemungkinan hasil jahitan pada kain, dilihat dari hasil jahitan benang atas dan benang bawah yaitu : (1) Tegangan benang atas sama dengan benang bawah(Correct tension). Hasil jahitan benang atas dan benang bawah rata, hal ini merupakan hasil jahitan yang benar.

(2) Tegangan benang atas lemah dari benang bawah artinya hasil jahitan benang atas longgar dan benang bawah merentang(Loose uppertension).

(3) Tegangan benang atas lebih kuat dari benang bawah artinya hasil jahitan benang atas merentang dan benang bawah longgar(Tight uppertension).


Gangguan dan Perbaikan MesinJahit 

Pada waktu menjahit sering dijumpai gangguan atau kerusakan mesin jahit misalnya: benang sering putus, benang loncat-loncat dan sebagainya. Jika terjadi gangguan pada mesin tersebut diperlukan perbaikan mesin agar proses menjahit dapat berjalan dengan lancar. Adapun gangguan atau kerusakan mesin dan perbaikan tersebut adalah:

1. Mesin macet dan bersuara. Faktor penyebab mesin macet karena mesin jarang diberi minyak pelumas, selain itu juga terjadi gumpalan benang yang menumpuk pada bagian bawah. Sebaiknya mesin sering dibersihkan secara berkala atau setiap minggu dengan memberi minyak pelumas mesin dan disikat untuk membersihkan sisa-sisa kain, benang dan debu.

2. Hasil Jahitan Loncat-loncat Gangguan yang terjadi pada waktu menjahit jika jahitan loncat disebabkan karena pemilihan jarum yaitu jenis jarum tidak sesuai dengan tipe mesin, nomor jarum, jarum dalam kondisi baik (runcing)

3. Benang jahitan atas sering putus. Gangguan yang terjadi jika benang atas sering putus disebabkan karena kualitas benang yang tidak baik, pemasangan jarum yang tidak benar dan tegangan benang atas terlalu kuat. Sebelum menjahit sebaiknya memperhatikan kualitas benang, pemasangan jarum dan pengaturan tegangan benang.  Perbaikan pada gangguan tersebut dapat dilakukan dengan cara: 1)mengganti jarum dengan jenis yang baik, 2) menyesuaikan nomor benang dengan nomor jarum yang akan digunakan, 3) setel kembali rumah sekoci  dan kendurkan  tegangan  dengan  memperhatikan  keseimbangan dengan  benang  jahit  bawah,  4) tarik  kain ke arah belakang mesin jahit.

4. Benang jahit bawah sering putus Gangguan yang terjadi jika benang bagian bawah sering putus disebabkan karena penggulungan benang pada spul kurang rata, pemasangan spul pada sekoci kurang tepat, tegangan baut sekoci terlalu kencang. Untuk mengatasi hal tersebut keluarkan spul dari sekoci dan diperiksa posisi arah benang kemudian spul dipasang kembali pada sekoci dengan benar. Sebaiknya arah benang diperhatikan.

5. Jarum mudah patah Penyebab gangguan yang terjadi jika jarum mudah patah karena pemasangan jarum tidak tepat, jarum membentur sepatu mesin, jenis bahan dan jarum tidak sesuai (Misal: bahan tebal jarum terlalu kecil). Untuk mengatasi kerusakan atau gangguan tersebut perhatikan pemasangan jarum, hindari menarik bahan saat menjahit dan menyesuaikan jenis bahan dengan jarum.

6. Tegangan benang mengerut Penyebab gangguan yang terjadi jika benang mengerut yaitu tegangan benang terlalu kuat, pemasangan benang tidak sesuai alur, jarum terlalu besar untuk jenis kain yang digunakan dan pengaturan setikan terlalu panjang. Perbaikan yang perlu dilakukan adalah memasang benang sesuai alur, memperhatikan pemilihan jarum dan pengaturan setikan disesuaikan dengan jenis bahan.

7. Tegangan benang kendur Penyebab gangguan yang terjadi jika tegangan benang kendur yaitu tegangan benang atas terlalu kendur, pegas pengatur tegangan pada rumah sekoci terlalu besar, dan ukuran jarum tidak sesuai dengan jenis bahan. Perbaikan yang perlu dilakukan adalah mengendurkan  tegangan  dengan memperhatikan keseimbangan  dengan  benang  jahitan bawah, menyesuaikan tegangan benang atas dengan benang bawah, pemilihan benang disesuaikan dengan menyesuaikan jarum  dan bahan yang akan  digunakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENYELESAIAN TEPI BUSANA : DEPUN, SERIP, ROMPOK DAN KELIM

P enyelesaian tepi pakaian adalah salah satu teknik menjahit yang bertujuan untuk menghasilkan produk busana yang berkualitas, rapi dan indah. Penyelesaian tepi pakaian dapat berupa depun, serip, rompok dan kelim. 1 D epun adalah penyelesain tepi yang letaknya berada pada bagian dalam/buruk busana dengan lapisan bentuk atau kumai serong. Depun digunakan untuk menyelesaikan tepi pakaian seperti garis leher dan kerung lengan agar tidak bertiras dan lebih rapi. Bahan yang digunakan untuk depun haruslah bahan yang sama dengan bahan utama. Pembuatan depun dibagi menjadi 2, ada yang disambung dengan vuring ada yang tidak. Depun yang tidak disambung dengan vuring diselesaikan dengan jahit tangan menggunakan sum sembunyi.  S erip adalah penyelesaian tepi yang letaknya berada pada bagian luar / baik busana. Serip digunakan untuk menyelesaikan pinggiran busana seperti garis leher, kerung lengan, ujung lengan atau ujung rok.   Selain digunakan untuk menyelesaikan pinggiran busana serip juga

Jenis Marker Layout - Pembuatan Busana Industri

Penetapan jenis marker didasarkan pada motif kain (polos, garis, atau motif), lebar kain dan karakteristik kain. Jenis marker antara lain Solid Marker, One Way Marker, Two Way Marker, One Each Way Marker, Special Marker Block Marker 1. Solid Marker Solid Marker adalah semua pola dapat ditempatkan pada posisi bebas (arah lusi, pakan, maupun serong) tidak perlu mempertimbangkan jenis komponen garment. Jenis marker ini biasanya digunakan untuk jenis kain polos. 2. One Way Marker One Way Marker adalah semua pola dalam marker diletakan satu arah, dimana letak pola arahnya tidak boleh berlawanan. Biasanya marker ini digunakan untuk jenis kain corduroy, atau untuk jenis motif kain bunga border print,fabric one facing direction. 3. Two Way Marker TwoWay Marker adalah peletakan poladalam marker dapat dilakukan dua arah. Biasanya marker ini digunakan untuk jenis kain yang mempunyaidesigndenganrepeatyangsimetris. 4. One Each Way Marker Pengertian dari one each marker adalah pel

Macam-macam Pola Dasar Teknik Konstruksi

Definisi Pola merupakan potongan-potongan kertas yang berupa prototipe bagian-bagian pakaian atau produk jahit menjahit. Pola dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan sewaktu menggunting kain. Pengertian pola dalam bidang jahit menjahit adalah potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat pakaian. Pola dapat juga dikatakan sebagai jiplakan bentuk badan yang biasa dibuat dari kertas, yang nanti dipakai sebagai contoh untuk menggunting pakaian seseorang, jiplakan bentuk badan ini disebut pola dasar. Pola  konstruksi  adalah  pola  dasar  yang  dibuat  berdasarkan ukuran badan si pemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing. Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola standar disamping itu juga memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan bentuk tubuh si pemakai. Pola dasar pakaian wanita terdiri dari: a) Pola dasar badan muka dan belakang (pola